Pages

Rabu, 24 Oktober 2012

DREAMERS!!!


Dreams, the only one that we can count on when everything was gone from our life. Dreams, the last wishes when everything feels like be impossible to take. Dreams, the only one that will not gonna die when every part of us has been die and paralyzed.


Mimpi. Karunia yang takkan pernah akan mati meskipun kau merasa dirimu telah mati. Mimpi. Satu cahaya terang di tengah gelapnya keterpurukan dan kehancuran. Mimpi. Sesuatu yang tak ada satu hal pun dapat menghancurkan. Mimpi. Suatu kekuatan yang mampu menembus batasan-batasan sesuatu yang mungkin dan tidak mungkin  dalam kehidupan ini.

Itulah mimpi dalam benakku. Satu hal yang masih dapat menolongku saat diri ini hancur berkeping-keping. Saat asa itu tak lagi tergambar, saat seluruh dunia yang penuh kepalsuan ini terbuka segala aib dan kebohongannya, hanya mimpi yang masih mampu kupercaya. Dan mimpilah yang membuatku mampu bertahan dalam segala kehinaan kehidupanku yang tiada berarti. Mimpilah yang menjadi motifku bertahan hidup, sampai detik ini.

Satu hal yang baru aku pelajari, belum lama ini. Sebuah arti kehidupan yang kudapat dari sebuah film Bollywood berjudul 'Taare Zamen Par'. "Sejelek apapun manusia, sekurang-kurang apapun dia, dia masih punya mimpi yang pantas untuk diraih. Meski dia sangat tak sempurna dibandingkan dengan manusia lain di muka bumi ini, meskipun dia tak pernah lebih hebat ataupun lebih cerdas dari orang-orang lain di dunia ini, tapi dia pasti punya mimpi yang mampu mengangkatnya menjadi lebih baik dari orang-orang di sekitarnya."

Film ini benar-benar menyentuh hatiku, menyadarkanku betapa bodohnya aku tak pernah bersyukur dengan apa yang telah kumiliki. Film ini membuatku malu dengan diriku sendiri. Aku yang jauh lebih sempurna dari mereka tak mampu menghasilkan apa-apa dibandingkan dengan mereka yang mungkin lebih kurang dariku dari segala hal tapi mampu berperestasi lebih baik dariku. Betapa aku benar-benar menyesali segala yang telah kuperbuat dalam hidupku.

Satu hal yang membuat mereka mampu bergemilang di antara manusia lainnya adalah karena MIMPI.Mimpi yang membawa mereka melambung tinggi menembus segala keterbatasan diri mereka. Mereka tunjukkan pada dunia bahwa mereka masih pantas untuk hidup, mendapat penghargaan, mendapat perlakuan yang sama dengan manusia lainnya. Tak ada rasa malu yang terbesit atas kekurangan mereka. Semua hal yang jujur aku belum mampu melakukannya.

Hatiku sedih, miris, melihat perlakuan semua manusia yang lebih sempurna kepada mereka yang berkekurangan, pada mereka yang dapat dibilang di luar garis kenormalan, pada mereka yang berbeda dari yang lainnya. Padahal mereka jauh labih hebat dari mereka, lebih pantas mendapatkan segalanya dibandingkan mereka yang telah merendahkan orang-orang tak bersalah. Manusia terus hidup dalam ego mereka. Mengesampingkan segala hal yang mereka anggap tak bermanfaat bagi mereka, tanpa memikirkan orang-orang tersebut membutuhkan uluran tangan mereka.

Pantaskah aku hidup? Dimana aku tak punya kelebihan dibandingkan dengan mereka yang berkekurangan? Dimana aku tak mampu memberikan effort yang berarti untuk kehidupan dunia ini? Pantaskah aku?

Merekalah inspiratorku. Suatu saat nanti, setiap perbuatan baik yang akan kulakukan, semuanya aku dedikasikan untuk mereka, orang-orang yang dengan segala kekurangannya telah mengorbankan kehidupan mereka untuk kehidupan orang lain di dunia ini, walau mereka terus menerus terpuruk dan terinjak, tapi tak sedikitpun niatan membalas dendam dengan cara yang sama. Keburukan dibalas dengan kebaikan. Biar Allah SWT. yang menentukan siapa yang pantas dan tidak untuk bersanding dengannya. :)

Tidak ada komentar: