Pages

Jumat, 16 Desember 2011

Hidup...

Dunia,
terakhir ku tersadar aku masih berpijak di atasnya.
Udara segar dan hangatnya matahari,
entah mengapa tak satu pun tak dapat lagi kurasakan.
Peka ini hilang, rasa ini mati

tak satupun kini di duniaku berarti.
Hilang, hampa, lenyap.
Tak mampu kupahami semua yang telah terjadi.
Hidupku tiada lagi berguna di sini.
Matipun kini bagaikan suatu jalan keluar terindah yang mampu kutemui.
Sulitnya hidup tak perbah ada hentinya kutemui.
Satu per satu menghantam tanpa belas kasih.
Aku hidup demi apa? untuk apa?
Hilanggg............
Dunia dan isinya sama saja,
egois, jahat, kejam,
tak satupun di antara mereka pedulikanku.
Entah apa salahku,
bagaikan hidup seperti sampah tiada penting.
Sudahi semua ini,
aku lelah.
Aku berhenti untuk mencari arti semua ini.

4 komentar:

Arifatul Bahirah mengatakan...

Kalau kau berpikir dunia dan isinya sama saja, bahwa mereka tak mempedulikanmu, pernahkah kau berpikir? pernahkah kau merenung?
apa yang kau pedulikan untuk dunia? apa yang telah kau lakukan untuk dunia?
Kalau kau berpikir dunia dan isinya ini kejam, jahat, egois, pernahkah kau berpikir bahwa mungkin saja kaulah yang jauh lebih jahat, kejam, egois dari dunia dan isinya ini, sehingga mereka membalasmu sekarang?

Tika Yuuki mengatakan...

Seandainya, apapun yang kita lakukan terutama kebaikan tak pernah di gubris orang lain, harus apa?

Arifatul Bahirah mengatakan...

pasti ada alasan mengapa ia tak menggubris perbuatanmu, mengapa kau tak cari tau itu apa jika kau tak tau?
kurasa kau mungkin hanya belum tau bagaimana cara mecari tau tentangnya...

Tika Yuuki mengatakan...

hmm....
mungkin