Readers, ini suatu
fakta baru yang tanpa gue sadari telah terjadi pada diri gue akhir-akhir ini.
Yang akhirnya gue berhasil sadar sekarang.
Entah bagaimana
rasanya sulit bagi diri gue sendiri untuk mengatakan kata-kata MAAF dan TERIMA
KASIH. Dua kata yang sering disebut sebagai kata-kata emas ini, belum lama
‘macet’ untuk keluar dari mulut gue sendiri.
Padahal selama ini
gue orang yang bisa dibilang hobi monta maaf sama temen-temen gue, walaupun
jujur gue akui dari dulu gue emang paling sulit untuk minta maaf sama kedua
orang tua gue. Tapi seenggaknya sekalinya bikin salah ama orang lain gue bias
langsung sadar dan bakal bilang maaf. Tapi sekarng, rasanya cukup susah.
Apalagi terima
kasih. Kata-kata ini tuh dulu rasanya ngalir aja kaya keran air yang terbuka
setiap kali orang-orang berbuat baik sama gue, bahkan sekecil apapun itu. Tapi
sekarang untuk bilang makasih aja itu rasanya perlu mikir agak lama supaya bias
nungkapinnya.
Dan gue, orang yang
dasar dari dulunya cerewet dan gak bias diam sekarang lebih milih banyak diam
ketimbang mengeluarkan energy untuk sekedar bersuara. Dan gue sekarang mulai
sadar semakin hari semakin kurang kebiasaan gue untuk rajin-rajin nyapa orang. Gue
bingung apa yang salh sama diri gue sekarang. Terutama sama lidah gue ini.
-___-“
Tidak ada komentar:
Posting Komentar