Pages

Selasa, 24 April 2012

I Hate This ATMOSPHERE Part 2

Sorry banget buat readers yang udah baca part 1-nya soalnya pasti kalian bingung karena tiba-tiba gue bikin curhatan yang gak jelas ceritanya. Soalnya emang waktu itu gue masih emosi-emosinya banget . Jadi di sini gue mau nge-revisi dan member detail masalahnya karena emang ada bebrapa bagian yang tidak lulus badan sensor ~biiippp~


Atmosfer. Udara bagaikan terasa sesak dan berusaha mencekik gue ketika kita berada dalam satu forum yang sama. Ya, kami bertiga. Gue, dan dua orang teman sekelas gue di kelas 10 dulu, satu perempuan dan satu laki-laki. Sebutlah si perempuan ini A dan si laki-laki ini B.

Si A sampai saat ini masih sekelas sama gue. Dulu ketika kita masih kelas 10, kita adalah teman dekat. Bahkan gue anggap dia adalah salah satu orang terpenting yang gue miliki selama gue hidup di boarding ini. Dia tau hamper semua tentang gue. Apapun yang gue fikirkan hampir semuanya gue certain ke dia. Dia sendiri juga sama ke gue. Walau saat ini gue piker-pikir, ternyata banyak yang dia sembunyiin dari gue.

Si B, cowok yang paling gak tau diri yang gue kenal. Kayanya sih pendapat gue kaya gini tentang dia baru sejak gue bener-bener merasa sakit hati sama ini orang. Orang yang dari sepintas aja dilihat memang sudah tidak meyakinkan. Bodohnya gue bias-bisanya percaya sama ini orang sampai akhirnya dia berhasil menghancurkan seluruh kepercayaan gue sama dia. Gak Cuma sekali! Gua masih beri dia beberapa kesempatan berikutnya untuk dia buat gua percaya lagi sama dia. Tapi hasilnya, NOL! Adanya semakin gue kasih dia kesempatan semakin digunakan dengan baik buat menghacurkan perasaan gue.

Dan masalahnya adalah, baru dua bulan belakangan ini akhirnya gue tahui kenyataan yang sebenarnya. Mereka berhasil nusuk gue dari belakang. Kalo ditusuk beneran gue udah mati kali. Tapi kalo ini gue emang mati, yaitu perasaan gue yang udah mati.

Kepercayaan. Satu kata yang seandainya kita jaga baik-baik itu akan menghasilkan sesuatu yang bernilai estetika tinggi dalam hati kita. Tapi, sekali aja kata ini terlupakan rasa akitnya bukan main. Dan inilah yang terjadi sekarang. Gue bukan tipe orang yang bias mendam kekesalan sama orang lain. Denger kata maaf aja hati gue luluh. Bahkan orang itu pun belum minta maaf aja kadang gue udah gak mikirin lagi masalah yang terjadi. Tapi yang satu ini gue akui beda banget. Bahkan gue sendiri masih bingung memposisikan keadaan kita sekarang kaya gimana. Makanya gue paling males kalo ada forum di mana kita bertiga itu ngumpul di dalamnya. Rasanya hati gue tuh kaya disobek-sobek. Haaaaahhh……… Kenapa ini gak bisa berlalu dengan mudah sih?

Yang lebih bingungnya lagi, sebagai orang yang tersakiti sewajarnya gue yang nge-jauhin mereka kan. Tapi kenyataannya, malah mereka yang jauhin gue. Padahal gue sendiri biasa aja sama mereka. Itulah yang semakin menambah sesak atmosfer di tempat kita berada. Jujur, gue bener-benr pengen secepatnya mengakhiri keadaan yang seperti ini.

Tidak ada komentar: