Pages

Kamis, 17 Juli 2014

Stay or ABOARD? D or P?

Pemilihan Universitas yang tepat untuk melanjutkan studi adalah permasalahan yang paing umum dialami seorang siswa/siswi kelas 3 SMA. Tak terkecuali itu gue. 3 tahun sekolah di sana selalu membuat gue bersyukur karena banyak kesempatan-kesempatan yang gak mungkin gue dapet di luar sana. Salah satunya mengenal perkuliahan di luar negeri sejak gue masih SMA.


Kedokteran udah jadi cita-cita gue sejak SMP. Dokter sendiri udah jadi cita-cita gue sejak umur 8 tahun. Namun, kelas 1 SMA gue mulai ngerasain terpaan yang kuat untuk tetap bertahan dengan cita-cita itu. Ditambah lagi gue mulai mengenal sosiologi dan mulai menyukainya. Sehingga jujur mulai terbesit dibenak gue saat itu untuk berpaling hati dari dokter ke psikolog. Tapi gue mulai berfikir kalo gue gak bisa menghindari kecintaan gue akan kimia. Akhir kelas satu gue pun memutuskan memilih farmasi sebagai jalan keluar.

Kelas 2 SMA, gue sudah mulai membuatkan tekad untuk bertahan pada pilihan Farmasi UGM. Walau begitu, nyokap gue masih kekeh buat terus mendorong gue untuk tetap ambil kedokteran. Sampai akhirnya kelas 3 SMA gue mulai sadar kalo saingan gue masuk farmasi UGM itu berat. Jangankan dari SMA lain, dari sekolah sendiri aja gue dapet pesaing berat dari temen gue sendiri. Mulailah gue galau lagi haha....

Akhirnya nyokap nyaranin gue untuk ambil di UNAND dengan alasan kampung halaman gue di sana dan juga peminatnya dari sekolah gue gak banyak. Selain itu gue juga udah punya kakak kelas di sana. Jadi bisa dibilang peluang gue besar disana. Tapi nyokap mengisyaratkan gue untuk tetap ngambil kedokteran. Then finally, I choose that.

Optimis sama pilihan SNMPTN gue itu bukan berarti gue gak megang cadangan sama sekali. Gue ikutin beberapa tes beasiswa keluar negeri dengan harapan mungkin gue bisa ke Jepang tahun ini buat lanjut studi. Namun ternyata Allah berkehendak lain. Akhirnya gue ngikutin saran guru BK gue untuk daftar SPMB PTAIN PPA UIN untuk cadangan gue. Untungnya, jalur penerimaan itu cukup dengan raport aja dan gak perlu tes lagi.

Jujur sejak awal gue gak terlalu mau memperlebar pilihan gue. Kalo gak Padang, Jogja, mentok2 Jakarta. Yang lain, No Thanks! Mana lagi untuk milih swasta, muke gile dah. Gue gak akan tega sama orang tua gue kalo harus masuk swasta dan bebanin orang tua gue soal biaya. Makanya gue berharap banget sejak awal dengan pilihan gue di SNMPTN. Mana lagi di sekolah gue gak ada lagi yang milih di sana selain gue. Sayangnya gue terlalu optimis sampai lupa kalo di Padang itu siswa-siswanya gak kalah hebat dengan di pulau Jawa bahkan siswa berprestasi Jakarta sendiri. Setelah UN selesai dan hasilnya keluar dengan memberikan kabar yang cukup baik, kecemasan gue tertinggal di sini, masuk Universitas.

Sayangnya, ternyata Allah berkehendak lain. Allah menunjukkan jalan untuk gue bahwa kedokteran bukanlah jalan yang harus gue tempuh dalam meraih kesuksesan. Allah Maha Tahu dan gue percaya kalo ini yang terbaik buat gue karena sejak awal gue gak merasa yakin gue pantas di bidang ini. Tapi ini bukan cuma soal masa depan gue, tapi juga soal harapan besar orang tua gue terutama nyokap. Kalo gue gagal SNMPTN untuk jadi dokter, maka mau gak mau gue harus berjuang lagi di SBMPTN untuk dapetin kedokteran itu. Jujur, di satu sisi gue bersyukur karena Allah telah menunjukkan gue dan menyadarkan gue kalo usaha gue belum cukup untuk pantas berada di kedokteran. Tapi di sisi lain, gue gak tau harus bagaimana menghadapi orang tua gue karena gue tau mereka lah yang lebih sedih akan kegagalan gue ini dibandingkan gue sendiri.

Maka dengan sedikit berat hati, gue akhirnya daftar SBMPTN ngambil kedokteran lagi dengan harapan gue bisa menuhin harapan dan keinginan orang tua gue, walaupun buat gue sendiri gue masih tetap gak yakin dengan pilihan nekat gue masuk kedokteran.

Seminggu setelah pengumuman SNMPTN, hasil SPMB PTAIN PPA UIN diumumkan via internet. Berhubung waktu itu kuota modem udah abis, akhirnya gue minta tolong temen gue yang juga ikut jalur masuk UIN yang sama untuk mengecek akun gue dan melihat pengumumannya. Alhamdulillah Allah memberikan sedikit kelegaandi hati gue ternyata gue lolos seleksi dan masuk UIN di jurusan pilihan pertama gue yaitu farmasi. Saat itulah gue mulai berfikir, sepertinya Allah telah menunjukkan bahwa jalan gue itu memamng bukan di kedokteran tapi farmasi. Dalam hati gue udah bersyukur banget karena bisa masuk tanpa tes di UIN. Tapi kembali ke alasan orang tua lagi gue tetep harus berjuang di SBMPTN lagipula gue juga masih punya kesempatan.

Susahnya, berhubung gue udah dapet di UIN dan gue udah cukup srek dengan farmasi, gue malah jadi gak mood lagi buat belajar menyiapkan SBMPTN. Apalagi orang tua gue juga mengambil keputusan untuk langsung melakukan daftar ulang untuk mengambil kesempatan seleksi yang lolos itu. Yaudahlah,seperti yang udah bisa kalian tebak, gue gak bisa ngelewatin SBMPTN secara maksimal. Akhirnya fix deh tuh Farmasi UIN yang gue ambil.

Gapapalah walaupun gak masuk kedokteran seenggaknya di UIN farmasi satu fakultas sama kedokteran makanya namanya jadi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Walaupun Jurusannya Farmasi tapi kan Fakultasnya Kedokteran dan Ilmu kesehatan coooy.Masih ada kedokteran kedokterannya juga hahaha.

Lagipula setelah gue fikir, sebenernya gak berarti bidang apa yang diambil seseorang, profesi apa yang dia jalani, tapi yang terpenting adalah apakah dia bisa sukses dengan bidang yang dia ambil dan apakah dia dapat menjalani profesinya itu dengan baik. Pekerjaan apapun itu, pendidikan apapun itu, asal kita bisa melakukan yang terbaik dengan apa yang kita jalani itu udah cukup. Bahkan kalo perlu disanalah kita harus berprestasi. Sama aja bohong kalo kita belajar di lembaga pendidikan yang bagus dan dapat bidang yang bagus tapi ternyata kita gak bisa menjalaninya dengan baik. Jangankan untuk berprestasi dan sukses  di sana, menjalaninya dengan baik secara biasa saja tidak, malah membawa diri sendiri ke jurang kehancuran dengan jalan tersebut, itu lebih buruk lagi.

At last, kita harus ingat, seindah apapun rencana kita, rencana Allah SWT paling indah. Don't forget to be thank cause we never know what kindness that hide behind every moment in our life. Hope you find your best way readers... :D


Tidak ada komentar: